Sabtu, 09 Juni 2012

UNGKAPAN RAHASIA HATI


Dalam ukiran rasa yang bungkam
Ku larut samar teduhkan hati
Seakan kuterhempar disudut gelap
Yang tak teraba apa yang terasa dalam hati

Aku tak ingin tertegun mesti galau
Merebahkan impian disela senja
Walau kadang surut tak meramba
Namun ku yaqin tak akan pernah punah

Aku tahu tak seserpih ragapun melintas
Tak mengisi sela ruang hayat
Dan ku pun sadar akan benihku
Yang tak seimbang tuk tertanam
Namun kemana ku mesti berlayar

Aku iri pada daun yang hijau
Begitu cerahnya menempatkan diri
Selalu menari apapun yang terjadi
Hanya karna menikmati
Apa yang ia bangga

Sedang aku, kapan ku bias meraih kebahagian itu
Kapan ku bias menikmati semua itu
Tapi aku janji..
Slama dunia masih terasa bagiku
Slama itu pula rasa ini ku jaga.

Hay 19 (El-Fijjah)

AKU INI AKU…!


Mengapa ini aku ?
Aku bertanya pada kalian.
Apakah dulu ini aku ?
Kalian tolong dengarkan.

Aku bukanlah sebuah Bom
Yang pernah meledakkan dan menghancur leburkan kota di Bali
Aku bukanlah gelombang besar
Yang pernah memakan daratan-daratan di Serambi Mekah Aceh
Aku bukanlah lumpur panas
Yang pernah menenggelamkan rumah-rumah penduduk di Sidoarjo Jawa Timur
Aku bukanlah getaran bumi
Yang pernah menggoyangkan bangunan di Yogyakarta
Aku bukanlah pasukan air maupun api
Yang sering membanjiri maupun membakar bangunan beberapa daerah di Indonesia

Namun Aku ini Aku bukan Kamu,
Aku bak pegasus yang kan terbang ke angkasa
Membawa bangsa ini bangga
Terlepas dari kerangkeng kesedihannya.

Hay 19

PUPUS


senyumlah..
Ukir laut berombak badai
Melambai-lambai di atas kampas
Mencari gerak di dalam pelangi
Diam batu karang
Terhantam ombaak

Angin bertutur kencangnya pesawat
Terbangi awan gumpalan ombak asap
Api unggun besar membara
Menjawab kegelapan malam

                Membantu bulan dan bintang
                Cahaya terang tiba di angkasa

Langkah melangkah 1 langlah 2 langkah
Menangga bertingkat 1 tingkat 2 tingkat
Kala berhenti sejenak istirahat dirimbunan pohon

                Berakhir sudah laju kaki berlangkah dan menaiki……
                Jadi pupuslah jati diri dipaksa kembali lagi……

Mengulang jejak langkah kaki kanan kiri
Melompat jatuh jauh dibawah mata tangga akhir semua…
Berakhir diakhir segalanya…

Hay 19